I made this widget at MyFlashFetish.com.

Rabu, 02 Juni 2010

Perusahaan Yang Baik dan Buruk Manajemennya

Perusahaan yang baik manajemennya ialah sebuah perusahaan yang mampu mengatur sebuah perencanaan yang matang dalam lingkupnya sendiri, sehingga setiap elemen yang ada didalam perusahaan tersebut berjalan dengan baik sebagaimana mestinya dalam jalur-jalur kerja yang sudah ditentukan sebelumnya. Perusahaan yang baik manajemennya akan menciptakan suasana kerja yang menyenangkan, tidak simpang siur keluar jalurnya karena batasan-batasan kerja sudah ditentukan sehingga tidak mencampuri unit kerja yang lainnya.

Sementara perusahaan yang buruk manajemennya yaitu perusahaan yang tidak menerapkan sebuah disiplin dalam kerja yang seharusnya sudah diatur sebelumnya, sehingga di setiap unit kerja tidak ada yang mengalami penyimpangan dalam pelaksanaan tugasnya, perusahaan yang buruk manajemennya seringkali dianggap sebagai perusahaan yang tidak serius dan bahkan berpotensi dijauhi oleh mitra kerja lainnya dan kemungkinan terburuknya perusahaan tersebut dengan mudah collapse karena tidak adanya manajemen yang baik dan rapi.

Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

Pentingnya Organisasi Dalam Komunitas

URGENSI ORGANISASI BAGI MAHASISWA


Ditilik dari namanya, mahasiswa bisa diartikan perlajar yang “super”. Term “super” berarti bahwa mahasiswa merupakan pelajar yang berpredikat luar biasa karena telah menempuh jenjang terakhirnya dalam level pendidikan secara formal. pemahaman ini jelas berbeda dengan pemaknaan siswa saja yang biasa diartikan pelajar.

Penyisipan arti “super” atau “luar biasa” dalam memaknai mahasiswa tidaklah terjadi secara kebetulan. Pernyataan ini bisa diperkuat dengan idealisme mahasiswa dengan adagiumnya yang terkenal, “agent of change” yang berarti pelaku perubahan. Logika dari gelar ini berorientasi pada penempatan mahasiswa sebagai sentral yang bisa memainkan peran aktifnya untuk mengawali dan mengawal sebuah perubahan. Untuk itu, mahasiswa tertuntut untuk menjadi orang yang betul-betul super dalam lingkungannya sehingga transformasi ilmu dan pengalamannya bisa dirasakan oleh masyarakatnya.

Untuk mewujudkan idealisme di muka, perlu sebuah langkah kongret dan efektif yang membawa mahasiswa pada arah itu. Langkah-langkah itu bisa ditemukan dalam pengalaman mengelola sebuah komunitas, mobilisasi massa, menghimpun ide, menganalisis persoalan, dan memecahkan masalah. Semua itu bisa dicapai oleh mahasiswa dalam sebuah perhimpunan yang disebut dengan organisasi.
Mahasiswa tanpa organisasi tak ubahnya seorang pelajar tanpa pengalaman lapangan. Mereka tak lain kecuali siswa lanjutan yang hanya belajar materi akademik. Mereka hanya mementingkan bagaimana menjadi orang pintar tanpa merenungkan bagaimana mentransformasikannya dalam kelangsungan hidup masyarakat. Tidak bisa dipungkiri bahwa teori tidak selalu sama dengan realitas. Bagaimanapun piawainya seorang mahasiswa berteori, genius sekalipun dalam mengerjakan soal, belum tentu dia bisa memecahkan persoalan yang dihadapi oleh masyarakat. Pada titik inilah, organisasi tidak bisa dihindari oleh mereka yang mengaku betul-betul mahasiswa. Kalau hanya ingin mencari ilmu pengetahuan, seseorang tidak perlu repot-repot menjadi mahasiswa. Dia bisa belajar autodidak dengan membaca koran dan buku ilmiah serta internet atau menyimak diskusi yang dipublikasikan oleh media televisi, misalnya. Namun, dia tidak boleh terlalu banyak bermimpi untuk bisa menjadi leader (pemimpin) dalam sebuah komunitas karena kepemimpinan adalah bagian penting dalam pengalaman organisasi.